Minggu, 15 September 2019

MGMP IPA Ponorogo Kembangkan Media Pembelajaran


MGMP IPA Kabupaten Ponorogo terus beraksi. Setelah pada pertemuan pertama mengenalkan materi pembelajaran Abad 21, pada pertemuan kedua dan ketiga MGMP IPA Ponorogo kembali beraksi dengan materi pengembangan media pembelajaran. Materi ini linier dengan materi pertama dimana untuk mendukung pembelajaran abad 21 diperlukan alat/ media.  Media yang digunakan bisa berupa sederhana, kompleks dan digital. Hal ini dikarenakan media pembelajaran merupakan alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau konsep materi kepada siswa.


Kegiatan yang digelar pada tanggal 7 dan 14 September 2019 ini mengupas tuntas pentingnya media pembelajaran. Kegiatan tidak hanya bersifat teori namun harus ada produk nyata dari peserta . Hadir sebagai fasilitator kegiatan adalah Tim Guru Inti IPA Kabupaten Ponorogo, yaitu Hanna Nurfarida, Rutin Evi Susanti, dan Dwi Ebtanto.  Tim fasilitator kompak membuat suasana kegiatan se rileks mungkin. Hal ini terlihat dalam dua kali pertemuan selalu menampilkan game-game ringan dan quiz online memakai aplikasi kahoot untuk memancing antusiasme peserta.  
Selain itu, saat pertemuan pertama peserta diajak mengamati video dua proses pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran. Selesai video diputar beberapa peserta mengomentari proses pembelajaran tersebut. Dari video terlihat bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan media dan tanpa media. Selain itu fasilatator juga menampilkan contoh konkret media pembelajaran yang dibuat dari bahan habis pakai, berupa mobil tenaga angin, air mancur tanpa mesin, model ekskresi manusia, dan sistem gerak.
Contoh sederhana tersebut teryata efektif untuk merangsang semangat peserta untuk merancang media pembelajaran. Di pertemuan kedua, peserta telah siap dengan media yang mereka buat. Media yang dibuat bervariasi sesuai dengan undian materi di pertemuan pertama. Memakai bahan bekas ternyata guru-guru IPA mampu menghasilkan karya yang luar biasa untuk media pembelajaran. Ungkapan kekaguman kepada peserta ini langsung diungkapkan salah satu tim fasilitator. “Bapak-ibu semua adalah orang-orang luar biasa yang mampu mengubah barang tak terpakai menjadi barang yang penting bahkan menjadi penentu dalam keberhasilan pembelajaran. Tidak ada media yang jelek, semua media yang dihasilkan sangat luar biasa”, ujar Dwi Ebtanto salah satu tim fasilitator. Berbagai macam media yang berhasil dibuat meliputi kemagnetan, listrik dinamis, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, fluida, konversi energi, model sel saraf, pewarisan sifat, dan optik.
 
Saat presentasi peserta  menyampaikan cara pembuatan, alat bahan, dan penggunaan media yang mereka buat. Untuk mendapatkan file pengembangan media pembelajaran bisa klik disini.


1 komentar: