MGMP
IPA Kabupaten Ponorogo terus beraksi.
Setelah pada pertemuan pertama mengenalkan materi
pembelajaran Abad 21, pada pertemuan kedua dan ketiga MGMP IPA Ponorogo kembali
beraksi dengan materi pengembangan media pembelajaran. Materi ini linier dengan
materi pertama dimana untuk mendukung pembelajaran abad 21 diperlukan alat/
media. Media yang digunakan bisa berupa
sederhana, kompleks dan digital. Hal ini dikarenakan media pembelajaran merupakan
alat utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau konsep materi kepada
siswa.
Kegiatan
yang digelar pada tanggal 7 dan 14 September 2019 ini mengupas tuntas pentingnya media pembelajaran. Kegiatan tidak hanya
bersifat teori namun harus ada produk nyata dari peserta . Hadir sebagai fasilitator kegiatan adalah Tim
Guru Inti IPA Kabupaten Ponorogo, yaitu Hanna Nurfarida, Rutin Evi Susanti, dan
Dwi Ebtanto. Tim fasilitator kompak membuat suasana
kegiatan se rileks mungkin. Hal ini terlihat dalam dua kali pertemuan
selalu menampilkan game-game ringan dan quiz online memakai
aplikasi kahoot untuk memancing antusiasme peserta.
Selain itu, saat
pertemuan pertama peserta diajak mengamati video dua
proses pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran.
Selesai video diputar beberapa peserta
mengomentari proses pembelajaran tersebut. Dari video terlihat bagaimana
efektivitas pembelajaran menggunakan media dan tanpa media. Selain itu
fasilatator juga menampilkan contoh konkret media pembelajaran yang dibuat dari
bahan habis pakai, berupa mobil tenaga angin, air mancur tanpa mesin, model
ekskresi manusia, dan sistem gerak.
Contoh
sederhana tersebut teryata efektif untuk merangsang semangat peserta untuk merancang media
pembelajaran. Di pertemuan kedua, peserta telah siap dengan media yang mereka buat. Media
yang dibuat bervariasi
sesuai dengan undian materi di pertemuan pertama. Memakai bahan bekas ternyata guru-guru IPA mampu menghasilkan karya yang luar biasa untuk media pembelajaran. Ungkapan kekaguman kepada
peserta ini langsung diungkapkan salah satu tim fasilitator. “Bapak-ibu semua
adalah orang-orang luar biasa yang mampu mengubah barang tak terpakai menjadi
barang yang penting bahkan menjadi penentu dalam keberhasilan pembelajaran.
Tidak ada media yang jelek, semua media yang dihasilkan sangat luar biasa”,
ujar Dwi Ebtanto salah satu tim fasilitator. Berbagai macam media yang berhasil dibuat meliputi
kemagnetan, listrik dinamis, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, fluida,
konversi energi, model
sel saraf, pewarisan sifat, dan optik.
Saat presentasi peserta
menyampaikan cara pembuatan, alat bahan, dan penggunaan media yang mereka buat. Untuk mendapatkan file
pengembangan media pembelajaran bisa klik disini.
Tetap semangat tuk mjd guru hebat...
BalasHapus